Monday 20 June 2016

Resensi Supernova Intelegensi Embun Pagi



Setelah 5 seri supernova pendahulunya, akhirnya tibalah supernova yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Supernova Intelegensi Embun Pagi. Pada buku kali ini misteri mengenai kaitan hubungan tokoh-tokoh sebelumnya mulai terkuak. Bagaimana sebuah takdir mulai menampakkan dirinya.

Elektra dan Boddhi bersalaman di akhir pertemuan mereka (di novel petir), tapi sungguh tak terduga. Saat tangan mereka saling bersentuhan sebuah aliran sengatan membuat keduanya merasakan sakit kepala yang luar biasa. Elektra seperti memasuki dimensi waktu Boddhi di masa lampau, namun sangat cepat.

Sedangkan Zahra masih mencari keberadaan ayahnya, begitu juga Gio yang mencari Diva. Namun sebuah takdir yang tidak pernah mereka duga mempertemukan kedua insan ini di satu jalan yang sama.

Ingatan Janji mereka di masa lampau muncul kembali di kepala mereka, tentang misi yang harus mereka jalankan. Lalu apakah mereka berhasil? Rintangan datang dari orang-orang yang tak terduga. Selain itu muncul pula tokoh-tokoh lain dalam gugus mereka.

Kali ini Dee lagi-lagi membawa kita ke dalam frame yang berbeda. Jika sebelumya supernova  menyajikan cerita kehidupan seseorang yang dibalut dengan filosofi-filosofi tertentu , namun kali ini medan cerita seperti dalam sebuah film action, terlebih di akhir cerita. Namun dengan sajian yang cukup manis justru membuat kita semakin masuk dalam dimensi yang diciptakan Dee.

No comments:

Post a Comment