Saturday 15 November 2014

Anak Sekolah ini


Beberapa hari yang lalu aku meminta ibuku untuk mencarikan orang untuk membantu pekerjaanku, yaitu membuat aksesoris hijab. Aku meneruskan pekerjaan yang sudah hampir 3 tahun kukerjakan ini, sejak semester 8, dimana seharusnya aku menyelesaikan skripsi, tapi justru mengerjakan lainnya. Setelah aku pindah ke rumah, aku perlu orang lagi untuk membantuku, kali ini ada 2 anak SMP yang akhirnya tambah 1, jadi ada 3 anak SMP.

Mereka ini murid ibuku. 2 orang kelas 1 SMP dan 1 orang kelas 2. Kehidupan mereka berbeda denganku yang waktu itu masih SMP. Di usia mereka, ternyata banyak hal yang harus mereka hadapi, salah satunya masalah ekonomi. Mereka datang ke rumahku bukan untuk nambah uang jajan, bahkan mereka kadang tidak punya uang jajan karena latar belakang keluarga mereka, diantara mereka ada yang sudah tidak punya ortu.

Pertama kali aku bertemu mereka aku sangat senang, karena selain aku dibantu juga karena mereka terlihat senang ikut membantuku. Bertemu mereka membuatku menjadi lebih bersyukur. Aku ingin menjadi teman mereka.

Hari ini aku mengajari membuat bunga yang susah. Aku sengaja memang, supaya selanjutnya mereka lebih ringan, dan supaya mereka memulai pekerjaan ini dengan sungguh-sungguh. Aku berharap semoga semua ini juga bermanfaat untuk mereka nantinya


Pendidikan mereka

Dari sini pula aku baru menyadari, bahwa permasalahan di dunia pendidikan itu bukan hanya tentang menjadikan murid pandai, nilai bagus, tapi seharusnya juga memperhatikan psikologis mereka, latar belakang mereka. Bagi anak-anak seperti ini bukan soal nilai sekolah yang utama tapi justru seharusnya mereka dibekali skill agar mereka dapat bekerja dan meneruskan hidupnya lebih baik. Mereka butuh arahan untuk menghadapi kehidupannya.

Ibuku bercerita bahwa banyak anak didiknya yang berasal dari keluarga broken home, dianiyaya orang tuanya, dll. Saya baru “ngeh” karena ternyata seperti ini keadaannya. Waktu kuliah pendidikan, kita sebagai calon guru tidak diajarkan bagaimana menangani anak-anak yang seperti ini, selama ini hanya ditekankan bagaimana menyiapkan RPP, blablabla agar anak memenuhi nilai KKM. Entah kenapa ingin menangis dengar cerita ibuku. Jadi miris sendiri.

Sunday 2 November 2014

Alam Lain



Kita pasti kenal, tahu dan sering menanyakan bahkan kenal dengan dukun, ahli nujum, dan sejenisnya. Terkadang kita mempertanyakan, benarkah orang-orang tersebut dapat meramalkan masa depan dan berhubungan dengan roh-roh dan hal lainnya yang bersifat gaib?

Gaib memang tidak dapat dilihat secara kasat mata, oleh karena itu wajar jika ada orang yang percaya dan ada juga yang tidak percaya. Jika di Jepang ada istilah spirit. Penggambarannya pun bermacam-macam. Jika sering lihat anime, kadang banyak unsur-unsur spirit yang ada di dalamnya. Ada yang baik ada juga yang jahat. Seperti dalam anime bleach, atau yang saya suka yaitu pada film Spirit Away dari studio Ghibli. Di dalamnya digambarkan bagaimana ada dunia lain yang hidup dalam dimensi berbeda selain dimensi kita.

Saya pun jadi membayangkan bagaimana kedua dimensi tersebut. Saya membayangkan bahwa dua dunia ini saling berhimpitan. Satu, namun sebenarnya dua, dalam dimensi yang berbeda. Ada sebuah pintu yang menghubungkan kedua dunia tersebut. Tidak setiap orang bisa membuka dan menutup pintu tersebut. Hanya orang-orang tertentu yang sudah mempelajari cara membukanya, atau orang yang punya kemampuan, dan diberikan ijin untuk itu.


Kita hidup berdampingan dengan dunia lain, dimensi lain, yang entah itu ada satu, dua, tiga, atau mungkin lebih banyak lagi. Kita tidak tahu. Karena penglihatan kemampuan kita terbatas. Fisik kita adalah sebuah keterbatasan. Fisik bisa melemah, rusak, dan mati. Namun tidak dengan jiwa kita. Yang pasti masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain yang belum kita ketahui.

6-1 bait kehidupan



Kita tidak pernah tau akan terlahir dimana? Oleh keluarga apa? Ras apa?
Kita tidak bisa memilih
Hanya menerima
Seseorang akan mengikuti alur di lingkungan ia tinggal dan besar
Namun terkadang seseorang harus melawan arus karena berbeda
Semakin kuat melawan arus, semakin kuat pula arus itu menghalang

Kita tidak pernah tau akan terlahir dimana? Oleh keluarga apa? Ras apa?
Lalu kenapa di antara kita ada yang merasa lebih baik di antara lainnya?
Memperdebatkan mana yang lebih baik, dan mana yang benar
Mengujat yang salah, menyingkirkan yang tak serupa
Kau tutup mata hati, dan membungkam mulutnya

Tidakkah kau tahu? ada dimennsi lain dalam diri manusia
Tak hanya raga tapi juga jiwa
Yang seharusnya berjalan bersamaan, bukan untuk saling mengingkari
Bukan untuk saling memaki, dan mematikan salah satunya

Tidakkah kau tahu? Kita bukan pemilik alam ini
Kita bukanlah yang pertama di sini
Seharusnya kita hidup berdampingan dengan alam, bukan untuk menjarahnya

Tidakah kau tahu? Kita hanya setitik kecil dari alam semesta
Yang tidak pernah kita ketahui batasnya


Tidakah kau tahu? Kita hanya manusia

Saturday 1 November 2014

Resensi Supernova 5 Gelombang


Setelah dua tahun dari novel supernova sebelumnya, akhirnya Dee melaunching lanjutannya yaitu Supernova 5, Gelombang. Kali ini Dee mengangkat cerita dengan latar belakang suku Batak, Danau Toba, Wall Street, Tibet. Tokoh utamanya bernama Alfa, dia dilahirkan dari suku Batak. Suatu hari saat diadakan upacara di suku tersebut, tiba-tiba Alfa didatangi sebuah makhluk yang sangat besar dan hitam, dia adalah Si Jaga Portibi. Ia muncul dalam mimpi Alfa berkali-kali. Makhluk itu terus membayanginya sampai ia ke Jakarta dan bahkan setelah ia pindah ke Wall Street, Amerika.

Suatu hari dia bertemu seorang dokter di Amerika yang sangat ahli dalam menangani gangguan tidur, Alfa yang selama ini diangap insomnia ini akhirnya meminta bantuan dokter tersebut. Namun Alfa akhirnya menyerah karena ia tetap tidak mengerti dengan mimpi yang terus mengganngunya. Sampai akhirnya ia mendapat petunjuk untuk menemui seseorang. Namun orang tersebut sudah lama tidak diketahui keberadaannya, terakhir ada di Tibet. Akhirnya Alfa memutuskan pergi ke Tibet, di sinilah pertanyaan yang selama ini menggaung di kepalanya mulai menemukan jawabannya satu per satu.

Dalam Gelombang, kita akan mulai memahami keterkaitan antara tokoh-tokoh yang ada di Supernova sebelumnya. Bahkan di bagian awal tokoh Diva yang muncul pada  Supernova 1 muncul di bab awal, sedangkan Ishtar yang muncul di Supernova Akar muncul juga di buku ini dan ia bertemu dengan Alfa.

Saya semakin suka dengan tulisan Dee, mulai dari supernova 1-5, menurut saya penulisan terbaik adalah supernova Gelombang. Alurnya lebih mudah dipahami, walaupun di bagian tengah agak sedikit bagian yang membosankan, yaitu saat settingannya berada di Wall Street. Tadinya sebagai pembaca saya berharap lebih "waow" saat karirnya di Wall Street.

Secara keseluruhan saya sangat menikmatinya. Saya sangat suka saat Dee mengangkat Suku Batak sebagai latar belakang lahirnya tokoh utamanya, nuansa sakral di dalamnya sangat terasa. Di bagian penutup Dee menjelaskan bahwa masih ada 2 tokoh lagi. Saya tidak sabar menunggu supernova selanjutnya?