Friday 31 October 2014

Moratorium CPNS 5 tahun? Slow Aja!



Sejak diumumkan akan diadakan moratorium CPNS selama 5 tahun, banyak dari para X-mahasiswa yang setelah diwisuda, dan belum dapat pekerjaan, dan ingin kerja jadi PNS meributkan hal ini. Tak terkecuali pula orangtua mereka yang selama ini berharap anaknya ingin jadi CPNS mungkin harus lebih sabar untuk menunggu lima tahun ke depan. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya malah mencaci-maki pemerintah yang baru seminggu ini berjalan.

Seharusnya tanggapan negatif tidak semudah itu terlontar, kita baiknya menanggapi hal ini secara positif, karena menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi dalam Kompas (28/10) mengatakan, "Moratorium ini bertujuan untuk memberikan ruang pada pemerintah melakukan evaluasi terhadap efektivitas jumlah dan kinerja PNS yang ada saat ini. Serta agar segala keputusan yang dilakukan dalam proses reformasi birokrasi efisien dan produktif”.

Namun tidak bisa dipungkiri juga apabila banyak respon negatif di kalangan masyarakat. Karena saat ini banyak wacana yang mengatakan bahwa lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia jumlahnya tidak sebanding dengan banyaknya lulusan pendidikan, baik Diploma dan Sarjana yang jumlahnya semakin membludak. Dengan adanya moratorium ini artinya kesempatan untuk memperoleh pekerjaan semakin kecil.

Menanggapai  hal tersebut, maka sebaiknya seseorang perlu mengubah mindset mereka. Perlu diketahui bahwa lapangan pekerjaan tidak hanya bisa dicari namun dapat diciptakan. Seseorang yang dapat melihat dan membuka kesempatan bagi dirinya sendiri dapat melihat hal tersebut sebagai sebuah peluang. Memang tidak mudah untuk mengubah mindset, karena selama ini mindset yang banyak beredar di kalangan akademisi bukanlah untuk membuka lapangan pekerjaan tetapi untuk mencari pekerjaan di perusahaan ataupun pegawai pemerintah.

Pernah suatu hari saya (yang waktu itu masih berstatus mahasiswa) sedang mengeprint tugas. Lalu ada seorang mbak yang mengopi ijazahnya dan mengeprint CV. Si bapak yang punya fotokopian itu bertanya kepada si mbak, “Mbak mau nglamar kerja ya?”. “Iya Pak, sekarang cari kerja sulit,” sahut si mbak. “Ya kalau sulit cari kerja ya buat lapangan kerja to mbak, saya aja cuma lulusan SMP dan ini punya karyawan sendiri,” timpal si Bapak lagi. “He, iya Pak,” sahut si Mbak dan langsung pergi.

Namun, dari sekian banyak mahasiswa, ada juga yang sudah menyadari peluang lebih awal. Sebagian dari mereka memulainya sejak di bangku kuliah. Mereka berjualan, bisnis online, menjual jasa, dll. Dari memulai hal tersebut mereka akhirnya setelah lulus justru sudah mendapatkan pekerjaan dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Semua itu hanya soal melihat peluang dan berkemauan kuat.

No comments:

Post a Comment